Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2012

Kepoers Sejati

Nah, ketahuan kan kalian semua lagi kepo. Mau sampai kapan kamu kepo? Kenapa? Nggak bisa berhenti ya? Nagih ya? Latah ya? Ya begitulah rasanya kepo . Jam-jam segini memang jam-jamnya mengikuti user, terus ketik usernamenya. Malah di beberapa twitter client , tinggal mencet ‘ G ’ doang, habis itu ketik usernamenya dia. Kalau yang lebih extreme lagi, ada juga yang accountnya dimasukkin ke ‘ Inner Circle ’ atau ‘ Private List ’. Masih banyak cara yang lainnya deh. Ya memang benar, rasa penasaran itu candu. Itu dia yang dirasain Orang Kepo sepanjang hari. Kepoers Sejati itu bukan yang kepoin tweets dia sampai beberapa years ago, tapi cukup sampai beberapa minutes ago. Tapi keponya itu pasti setiap saat. Bangun tidur, yang pertama dicheck timeline dia. Sebelum tidur, yang dicheck juga timelinenya dia. Buat kamu yang pernah kepo , pasti tahu kalau k epo itu akar dari kegalauan . Tapi sayangnya itu semua nggak berarti buat para Kepoers . Meski sudah tahu kalau hasilnya

Aku di Sini Tanpa Kamu

Aku tahu apa yang sudah aku lakuin ini salah. Iya, aku telah mencintai kamu. Namun sayangnya, dalam perihal cinta, logika sama sekali nggak pernah setuju. Dan dalam perihal rindupun, gengsi juga sama sekali nggak pernah tunduk. Meski aku di sini tanpa kamu, namun dengan aku melihat kamu tersenyum, itu sudah membuat aku nggak ngerasa sendiri lagi. Dengan munculnya senyum khas dari kamu, itu sudah cukup membuat aku merasa bahagia. Perlu kamu ketahui, kamu selalu ada pada diri aku. Iya, ada kamu di sini, di hati ini. Meski kamu juga ada di hatinya. Mungkin aku dengan dia sama-sama sedang memperebutkan dirimu. Tapi bedanya, aku gagal untuk memilikimu. Tapi pada dasarnya, cinta yang besar itu bukan dinilai dari seberapa lama memendamnya. Tapi melainkan cinta yang besar itu dinilai dari seberapa berani mengungkapkannya dengan begitu indah. Tapi apa daya, aku bukannya nggak berani untuk ngungkapin semua ini, tapi aku tahu dan aku sadar, kamu masih milik dia. Dia yang d

Kepada Kamu yang Telah Pergi

“Waktu yang lama ini, yang mungkin bagi kamu bersamanya terlalu begitu singkat. Tapi waktu yang menurutku sangatlah lama ini, sama sekali nggak pernah aku lalui dengan mudah.“ Menurut kamu, meninggalkan itu mudah? Enggak, itu hal yang sangat sulit. Bahkan aku benci akan hal itu. Aku benci mengucap selamat tinggal dan selamat jalan. Aku benci membasuh kenangan demi kenangan yang sudah melekat begitu eratnya pada diriku ini. Hingga pada ujungnya aku hanya berakhir dalam kepura-puraan. Aku pura-pura mengikhlaskan. Aku pura-pura nggak terluka. Aku pura-pura tersenyum ketika melihat kamu bersamanya. Aku pura-pura tetap berjalan ke depan. Ketika kamu berpaling, aku kembali. Ya, aku kembali ke tempat dimana kita pertama kali bertemu. Tapi sayangnya, kamu nggak pernah tahu. Entahlah itu karena kamu nggak peka atau memang kamu nggak perduli.   Atau mungkin saja keduanya. Perpisahan itu hanya aku simpan di dalam mesin waktu. Mungkin mesin waktu itu tak akan pernah mau memutar

Kenapa Sih Harus Dia?

“ Kalau saja kalian semua masih deket sama dia. Itu tuh dia yang deket sama kamu. Dia yang selalu  bikin kamu nyaman. Dia yang selalu ada buat kamu. Tapi sayangnya dia yang nggak nembak-nembak kamu, bahkan untuk sekedar menyatakan perasaannya saja nggak pernah. ” Kamu pernah nggak sih bertanya-tanya sama diri kamu sendiri atau bahkan langsung sama dia? Kenapa sih dia nggak nembak-nembak kamu? Atau untuk yang simple saja, kenapa sih dia nggak pernah menyatakan perasaannya ke kamu? Apa dia ada perniatan buat mainin kamu? Ya semacam PHP gitu. Oh iya, PHP itu Pemberi Harapan Palsu .   Nih, aku kasih tau ya. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini pasti diciptakan selalu berpasang-pasangan. Panas pasangannya dingin. Sakit pasangannya sehat. Cowok pasangannya cewek. Bahkan jomblo pun juga ada pasangannya, mislo. Sama juga kayak PHP, ya pasangannya itu kegeeran . Kalian semua pasti bertanya-tanya, kenapa pasangan PHP itu kegeeran? Ya alasannya simple, soalnya nggak ba