Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2012

Message to Secret Admirer

Selamat buat kamu kamu yang masih mencari-cari. Iya, kamu yang masih mencari alasan dan pembelaan untuk terus memendam perasaan. Semua yang dipendam di dalam hati, hanya akan membuang-buang waktu. Dan semua yang dipendam di dalam hati itu, akhirnya juga akan meledak pada waktunya. Hmm… atau mungkin bagi beberapa diantara kamu sudah ada yang meledak? Ya entahlah itu meledak menjadi ungkapan perasaan yang indah, atau bahkan meledak hanya menjadi air mata yang sungguh menyakitkan. Ya tentunya itu semua hanya kamu saja yang tahu jawabannya. Memendam perasaan itu indah-indah pahit. Memendam perasan itu pasti akan ngerasain berbagai rasa. Secret Admirer itu hidupnya selalu dipermudah. Senang saja dipermudah banget. Banyak hal-hal simple yang bisa membuatnya menjadi merasa sangat senang. Misalnya, dengan dia nengok saja ke arah kita, rasanya sudah senang banget. Apalagi kalau dia sampai tahu nama kita, terus dia manggil kita, walaupun manggilnya salah-salah. Ah tapi rasan

Aku Akan Tetap Menunggu

" Kamu tahu nggak kalau mata ini berbinar ketika aku melihat gelak tawa saat kita bercanda? " Mungkin kamu nggak sadar aku melihat selengkung pelangi di matamu, saat berkisah tentang hidupmu. Semua kejadian yang kamu tahu itu sama halnya seperti apa yang aku katakan sebagai respon atas ceritamu itu. Ibarat kata  seperti motivator yang sedang menceramahi audience nya. Namun yang aku rasakan, aku melakukan ini semuanya atas nama rasa. Rasa berupa degub kencang ketika kepalamu begitu dekat dengan pundakku saat kita duduk berdua. Rasa berwujud gugup saat kamu dengan penuh antusias dan semangatnya mengajakku berbicara untuk bercerita, atau hanya sekedar untuk membicarakan hal-hal konyol lainnya. Dan juga tentunya rasa berbalut kecemburuan ketika kamu dekat, tapi bukan denganku, melainkan dengan seseorang di luar sana. Kadang sepasang lelaki dan perempuan lupa bahwa mereka hanyalah sekedar teman, tidak lebih. Yang lebih itu hanyalah rasa diantara mereka berdua. Kada

Sepi yang Tak Kunjung Pergi

Perasaan aku ini sangatlah aneh. Aku selalu mengharapkan kamu. Tapi sayangnya, aku nggak bisa berbuat apa-apa. Aku selalu ingin marah sama kamu, ketika aku melihat kamu sedang bersama dia. Ya, dia, seseorang yang sangatlah beruntung bisa kenal dan dekat sama kamu. Tapi itu semua sangatlah nggak mungkin, saat aku cemburu sama kamu. Ya itu semua tentunya karena aku bukan siapa-siapa kamu. Kamu mungkin saja nggak tahu dan mungkin nggak akan pernah tahu akan apa yang telah aku lakukan. Ya tentunya tentang semua hal yang telah aku lakukan dan aku habiskan demi untuk bisa sama kamu, atau bahkan hanya sekedar untuk bisa melihat kamu. Harapan yang aku tanam dalam diri aku ini sebanding dengan jarak yang aku tempuh. Sebuah jarak untuk mengejar kamu yang dikalikan dengan jarak kamu mengejar dia. Aku sempat memutuskan untuk menanggalkan perasaan aku yang tidak jelas wujudnya ini. Tapi aku tidak memutuskan untuk meninggalkan perasaan ini. Tapi di waktu yang sama pula, kamu sela

Inilah Waktu yang Tepat

Akhirnya aku lantangkan, suara ini. Suara lirih yang aku keluarkan dengan sangat terpaksa. Suara hati  yang dulu hanya diam sunyi dalam seribu bahasa. Suara-suara yang berupa cerita khayalan sejak pertama kali kita berjumpa, dalam sebuah sapuan kehidupan yang nyata. Tanpa pernah kamu duga dan juga tanpa pernah kamu tahu, aku adalah orang yang selalu ada buat kamu. Aku selalu mendengarkan kamu ketika kamu sedang bercerita, bahkan ketika semuanya tentang dia sekalipun, aku tetap bersedia mendengarkan ceritamu itu. Nggak ada yang pernah nyangka bahwa rasa ini akhirnya telah muncul dan telah ada. Aku nggak kuat jalani hari-hariku lagi. Aku nggak kuat merangkai hati lagi. Dan juga aku nggak bisa  membiarkan rasa ini aku belenggu selamanya. Mungkin karena ini semua buat kamu, maka aku serahkan semuanya. Semua yang telah kita jalani, yang mungkin nggak berarti apa-apa buat kamu. Tapi, bagiku itu adalah sebuah mantra pembeku waktu. Aku rasa, ini waktu yang paling tepat buat