Skip to main content

Aku Akan Tetap Menunggu

"Kamu tahu nggak kalau mata ini berbinar ketika aku melihat gelak tawa saat kita bercanda?"

Mungkin kamu nggak sadar aku melihat selengkung pelangi di matamu, saat berkisah tentang hidupmu. Semua kejadian yang kamu tahu itu sama halnya seperti apa yang aku katakan sebagai respon atas ceritamu itu. Ibarat kata  seperti motivator yang sedang menceramahi audiencenya.


Namun yang aku rasakan, aku melakukan ini semuanya atas nama rasa. Rasa berupa degub kencang ketika kepalamu begitu dekat dengan pundakku saat kita duduk berdua. Rasa berwujud gugup saat kamu dengan penuh antusias dan semangatnya mengajakku berbicara untuk bercerita, atau hanya sekedar untuk membicarakan hal-hal konyol lainnya. Dan juga tentunya rasa berbalut kecemburuan ketika kamu dekat, tapi bukan denganku, melainkan dengan seseorang di luar sana.

Kadang sepasang lelaki dan perempuan lupa bahwa mereka hanyalah sekedar teman, tidak lebih. Yang lebih itu hanyalah rasa diantara mereka berdua. Kadang juga di dalam sebuah pertemanan, dua manusia saling memiliki rasa dan saling menyangka pula itu adalah cinta. Ya sama halnya seperti apa yang aku rasakan kepadamu. Jika tidak, mengapa hanya seorang teman bisa secemburu ini? Ya itu seperti perasaan aku kepadamu. Apakah kamu juga merasakan perasaan yang sama dengan aku?


Teman. Antara sebuah hal indah yang bisa mendekatkan aku dengan kamu, atau hanya sebuah omong kosong belaka yang menjadi penghalang bersatunya hati kamu dengan hati aku? Berapa lamapun aku akan tetap menunggu. Menunggu kehadiran kamu dalam hidup aku, yang mungkin kelak bisa merubah hidupku.


"I feel like I'm waiting for something that isn't going to happen."


Comments

Popular posts from this blog

Hello, I am proud to be a part of Paragonian!

Aku. Kamu. Jarak.

Aku… Kamu… Jarak…                                                                                                                                          Sudah selama ini kita bersama, dan ada jarak diantaranya. Kamu tidak perlu tahu bagaimana khawatirnya aku. Malam-malam yang aku lalui dengan begitu banyak prasangka baik maupun buruk  ke hati. Kamu tidak perlu tahu bagaimana hati ini lelah sendiri. Menebak-nebak, sedang apa kamu di sana? Menimbang-nimbang, apakah kamu di sana benar-benar memikirkan aku tanpa ada dia di sela-selanya? Aku tidak ingin bertemu, karena bertemu denganmu  cuma memantik bara api rindu. Ji...

Message to Secret Admirer

Selamat buat kamu kamu yang masih mencari-cari. Iya, kamu yang masih mencari alasan dan pembelaan untuk terus memendam perasaan. Semua yang dipendam di dalam hati, hanya akan membuang-buang waktu. Dan semua yang dipendam di dalam hati itu, akhirnya juga akan meledak pada waktunya. Hmm… atau mungkin bagi beberapa diantara kamu sudah ada yang meledak? Ya entahlah itu meledak menjadi ungkapan perasaan yang indah, atau bahkan meledak hanya menjadi air mata yang sungguh menyakitkan. Ya tentunya itu semua hanya kamu saja yang tahu jawabannya. Memendam perasaan itu indah-indah pahit. Memendam perasan itu pasti akan ngerasain berbagai rasa. Secret Admirer itu hidupnya selalu dipermudah. Senang saja dipermudah banget. Banyak hal-hal simple yang bisa membuatnya menjadi merasa sangat senang. Misalnya, dengan dia nengok saja ke arah kita, rasanya sudah senang banget. Apalagi kalau dia sampai tahu nama kita, terus dia manggil kita, walaupun manggilnya salah-salah. Ah tapi rasan...